Mesin piston adalah mesin panas yang menggunakan satu atau lebih piston yang bergerak, yang
tujuannya untuk mengubah tekanan menjadi gerak
melingkar. Tipe-tipe mesin piston diantaranya adalah: mesin pembakaran dalam, banyak digunakan di kendaraan
bermotor; mesin uap, digunakan
pada saat Revolusi Industri;
dan juga mesin stirling.
Yang biasanya ada di semua tipe mesin piston
Di mesin piston dimungkinkan adanya satu atau lebih jumlah piston.
Piston-piston ini terletak di dalam silinder.
Di dalam silinder, campuran bahan bakar dimasukkan. Campuran ini dapat berupa
gas yang sudah panas dan bertekanan (seperti dalam mesin
uap), atau bisa juga gasnya dipanaskan di dalam silinder dengan sistem pengapian. Gas panas ini nantinya yang
akan mendorong piston bergerak ke bawah dan menggerakkan crankshaft.
Mesin piston uap
Sebuah diagram skematik dari sebuah mesin uap 1 silinder.
1 - Piston
2 - Piston rod
3 - Crosshead bearing
4 - Connecting rod
5 - Crankshaft
6 - Eccentric valve motion
7 - Flywheel
8 - Sliding valve
9 - Centrifugal governor.
Sebuah diagram skematik dari sebuah mesin uap 1 silinder.
1 - Piston
2 - Piston rod
3 - Crosshead bearing
4 - Connecting rod
5 - Crankshaft
6 - Eccentric valve motion
7 - Flywheel
8 - Sliding valve
9 - Centrifugal governor.
Di semua tipe mesin ini, pergerakan piston ke bawah akan
dikonversikan ke pergerakan melingkar, dengan menggunakan connecting rod dan sebuah crankshaft atau swashplate. Sebuah roda
gila digunakan agar
perputarannya lebih halus. Semakin banyak silinder dalam mesin piston pada
umumnya juga membuat mesinnya lebih halus. Tenaga yang dihasilkan dari mesin
piston biasanya berbanding lurus dengan total volume piston mesin tersebut.
Sebuah seal digunakan diantara piston yang bergerak dan dinding silinder sehingga gas bertekanan tinggi yang ada di atas
piston tidak bocor dan tidak mengurangi efisiensi mesin piston itu. Seal ini
berupa satu atau lebih ring piston. Ring ini terbuat dari logam
keras.
Biasanya mesin digolongkan berdasarkan jumlah silinder dan total
volume silindernya. Volume silinder dinyatakan dalam satuan sentimeter kubik (cc) atau liter (l). Kalau dilihat dari jumlah silinder, penggolongannya
berdasarkan moda yang dipakai. Mesin pembakaran dalam dengan 1 atau 2 silinder
kebanyakan dipakai di motor, sedangkan mobil biasanya memakai mesin dari 4
sampai 8 silinder. Sebuah lokomotif atau kapal biasanya memiliki jumlah
silinder minimal 12 atau lebih. Volume silinder dapat bervariasi, dari
10 cm³ sampai belasan ribu cm³.
Rasio kompresi adalah besaran perbandingan volume silinder ketika piston sedang
berada di dasar silinder dan ketika piston berada di puncak silinder.
Silinder sendiri dapat dipasang segaris,
berbentuk mesin V, berseberangan
satu sama lain, atau secara radial di sekeliling crankshaft.
Dalam mesin uap dan mesin pembakaran dalam, katup dibutuhkan untuk
mengatur bukaan masuk dan bukaan buang dalam siklus piston. Katup dijalankan
oleh cam atau crank yang dijalankan oleh tangkai mesin. Desain pada mesin
dulu-dulu menggunakan Katup D slide tapi sekarang menggunakan desain Katup piston atau Katup poppet.
Kapasitas mesin
Untuk mesin piston, kapasitas
mesin dihitung dari total
volume semua piston yang ada di dalam mesin tersebut untuk sekali perpindahan.
Biasanya kapasitas mesin diukur dalam satuan liter atau inci kubik atau sentimeter kubik (cc). Mesin
dengan kapasitas yang besar biasanya akan lebih bertenaga dan torsinya lebih
besar pada putaran rendah, tapi konsumsi bensinnya juga lebih boros, meskipun
keluaran tenaga dan konsumsi bensin juga banyak dipengaruhi faktor lain.