Mesin berteknologi VVT-i (Variable Valve
Timing with intelligence) adalah mesin berteknologi variable valve timing yang dikembangkan oleh Toyota.
VVT-i menggantikan teknologi VVT Toyota yang sudah mulai diterapkan tahun 1991
di mesin Toyota 4A-GE5 silinder. Mesin yang sudah dipakai
di sebagian besar mobil Toyota ini diklaim membuat mesin semakin efisien dan
bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.
VVT-i (sering disalahartikan dengan injeksi) bisa diterjemahkan
dalam kalimat awam pengaturan pintar waktu
buka tutup valve yang variatif. VVT-i diperkenalkan pada tahun 1996.
Konsep teknologi
Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap
kecepatan dan kondisi pengemudian yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan menurunka tingkat emisi bahan bakar serendah mungkin.
Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup
menghasilkan tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil.
Mekanisme
Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup
katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control
Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle
(akselerator) dan temperatur air. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.
Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau
jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas
dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan
beban mesin.
Pemeliharaan
Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan
minimnya biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel
klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.
Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari
sembarangan bengkel, dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan
manual yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk
mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa
khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang masih sulit untuk
dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan mobil
yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan bengkel saat
darurat.
0 komentar:
Posting Komentar