Selamat Datang di P.O.'s Blog - Teknik Pemesinan dan Otomotif 03/14/12 ~ P.O.'s Blog
iloveindonesia

Rabu, 14 Maret 2012

Turbin Gas dan Sepeda Motor



Sedikit lagi ilmu yang didapat, yaitu ketika akan tes di salah satu perusahaan pembangkit listrik. Postingan ini sedikit menjelaskan mengenai apa yang dipahami setelah membaca sedikit tentang pembangkit listrik khususnya mesin turbin gas.
Seperti diketahui belakangan ini bahwa Indonesia masih kekurangan energi, salah satunya adalah kekurangan energi listrik. Buktinya sangat jelas yaitu masih adanya pemadaman bergilir di daerah tertentu dan bahkan masih ada daerah terpencil yang belum dapat menikmati listrik untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik.
Ironis memang, Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan energi dan mineral tetapi kurang dapat menikmati energi dan indahnya negeri sendiri. Tapi ya sudahlah, daripada meratapi nasib lebih baik kita terus menggali potensi diri dan memberikan kontribusi yang dapat kita berikan kepada bangsa (nasionalis mode on),wkwkwkwk…
Ok, kita ke inti topik sekarang, hehehehe.
Sebuah unit pembangkit listrik khususnya pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) pada dasarnya memiki komponen-komponen yang hampir sama dengan komponen penyusun mesin sepeda motor. 


Sebuah PLTG sedikitnya harus memiliki compressor, combustion chamber, gas turbine eletric generator, exhaust, dan sarana pendukung lainnya. Komponen ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian utama, yaitu:
  1. Air Inlet Section. Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
    • Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat peralatan pembersih udara.
    • Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang terbawa bersama udara masuk.
    • Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
    • Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
    • Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki ruang kompresor.
    • Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.
  2. Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
    • Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.
    • Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
      • Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
      • Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat stage kompresor blade.
      • Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade tingkat 5-10.
      • Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.
  3. Combustion Section. Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen itu adalah :
    • Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
    • Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
    • Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
    • Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
    • Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
    • Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
    • Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi.
  4. Turbin Section. Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
    • Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
    • Turbin Rotor Case
    • First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine wheel.
    • First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
    • Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.
    • Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.
  5. Exhaust Section. Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) Exhaust Frame Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
Selain itu, terdapat juga komponen penunjang, yaitu:
  1. Starting Equipment. Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya
    adalah : 
    • Diesel Engine, (PG –9001A/B)
    • Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
    • Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)
  2. Coupling dan Accessory Gear. Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang digunakan, yaitu:
    • Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan HP turbin rotor.
    • Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory gear dengan HP turbin rotor.
    • Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor beban.
  3. Fuel System. Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.
  4. Lube Oil System. Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:
    • Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
    • Oil Quantity
    • Pompa
    • Filter System
    • Valving System
    • Piping System
    • Instrumen untuk oil
    Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
    1. Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
    2. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
    3. Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
  5. Cooling SystemSistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system adalah:
    • Off base Water Cooling Unit
    • Lube Oil Cooler
    • Main Cooling Water Pump
    • Temperatur Regulation Valve
    • Auxilary Water Pump
    • Low Cooling Water Pressure Swich
Sekarang mari kita bandingkan dengan komponen penyusun sepeda motor.
  1. Saringan udara atau air cleaner, berfungsi sebagai penyaring debu dan kotoran yang terbawa pada udara yang akan masuk. Komponen ini seperti dilihat memiliki fungsi yang sama dengan Air Inlet Section pada PLTG.
  2. Karburator, sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin bakar. Pada karburator terdapat bagian yang berfungsi untuk mengatur udara masuk sehingga memiliki tekanan yang lebih tinggi, sama halnya Compressor section pada PLTG.
  3. Silinder dan piston, merupakan ruang bakar gas campuran bahan bakar dan udara pada mesin motor, sama fungsinya dengan combustion chamber pada PLTG.
  4. Crankshaft atau poros engkol, merupakan komponen yang mengubah gerakan piston menjadi gerakan putar (mesin) dan meneruskan gaya kopel (momen gaya) yang dihasilkan motor ke alat pemindah tenaga sampai ke roda. Bagian ini seperti halnya turbin yang fungsinya mengkonversi energi kinetik menjadi energi mekanik dan menggerakkan generator listrik.
  5. Saluran pembuangan atau lebih dikenal knalpot, saluran untuk membuang sisa hasil pembakaran pada mesin pembakaran dalam sama fungsinya dengan bagian exhaust pada PLTG.
Selain itu, mesin sepeda motor juga dilengkapi dengan komponen-komponen penunjang yang hampir sama dengan PLTG, diantaranya:
  1. Dinamo stater, merupakan penggerak motor elektrik yang digunakan untuk menyalakan mesin.
  2. Sistem pemindah tenaga atau yang lebih dikenal dengan nama kopling, berfungsi untuk memindahkan daya dan torsi mesin.
  3. Fuel system, yaitu tangki bahan bakar dan salurannya yang berfungsi untuk menyimpan dan menyalurkan bahan bakar ke karburator atau ruang pembakaran.
  4. Sistem pelumasamotor yang berhulu dari bak engkol akan dibagikan keseluruh bagian mesin yang membutuhkan, seperti dinding ruang pembakaran, piston, dan lain sebagainya. Sistem pelumasan ini berfungsi untuk melumasi semua bagian mesin untuk beroperasi dan mengurangi gesekan dan panas akibat gesekan.
  5. Cooling system pada sepeda motor pada umumnya terdiri dari radiator, water pump,thermostat , dll.

Minyak Bumi dan Fraksi Pelumas



 Minyak bumi atau minyak mineral yang merupakan fraksi pelumas hasil pengolahan minyak bumi merupakan bahan pembentuk pelumas yang paling dominan. Dalam hal ini yang menyangkut fraksi pelumasan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan bahan-bahan lainya. Kemampuan dan kelebihan itu adalah sebagai beriku :

1. Harganya murah. Fraksi pelumas ini dapat dikatakan paling murah dan masih tersedia di bumi ini,
    harga minyak saat ini masih tergolong masih terjangkau bagi kalangan masyarakat.
2. Jangkauan suhu operasinya cukup lebar atau panjang dalam pemakaiannya, untuk dapat digunakan 
    dikalangan industri maupun otomotif/ kendaraan bermotor, dll.
3. Sifat-sifat kimia dan fisiknya mudah dikontrol atau dicek oleh pabrik maupun oleh instansi yang berwenang
4. Bahannya mudah dicampur dengan bahan-bahan kimia lain, seperti bahan penambah (aditif ), dengan   
    maksud meningkatka kinerja sifat dasar pada bahan pelumas tersebut.
5. Bahanny tidak merusak sekat ( seal ) dan saluran ( gland )
6. Bahan  ini memiliki selang waktu yang ekonomis dalam penggunaan pada kerja mesin.

                                             
                                                   Proses Minyak Mentah Menjadi Minyak Dasar Pelumas

              Sampai saat ini, minyak mineral merupakan bahan yang paling memenuhi syarat dibandingkan dengan bahan lain. Hal ini terutama memiliki koefisien gesek yang rendah, dapat memberikan perlindungan terhadap terjadiny korosi atau karat pada permukaan logam yang dilumasi dan merupakan media penghantar panas yang baik.

Perbedaan DC Murni dan Tidak Murni



A. SUMBER TEGANGAN DC TIDAK MURNI

1. Kondensator : Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi   di dalammedan listrik, dengan cara engulfment ketidakseimbangan internal dari muatan listrikasitor)adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad.


2.     Resistor : Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:
a.           Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang ainya tidak dapa      
              berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari
              nikelin atau karbon.
b.     Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit BoardPCB).
c.      Resistor NTC dan PTS, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
d.     LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.


 3. Resistor peka cahaya :  Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah komponen elektronikyang resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula pada light-dependent resistor (LDR), atau fotokonduktor.

Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.


4.   Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.


5.    Adaptor 
Adalah : sebuah alat yang sering digunakan pada peralatan elektronik yang berhubungan dengan alat audio di kantoran maupun perumahan. Fungsi dari alat ini adalah hanya untuk mengubah arus bolak balik (AC)  menjadi arus searah (DC).

6.    Dinamo starter
Adalah sebuah alat yang digunakan pada kendaraan bermotor , yang fungsi kerjanya adalah sebuah alat untuk menyuplai energy listrik  pada kendaraan bermotor, yang digerakkan oleh putaran mesin yang dihubungkan pada dynamo dengan penghubung sabuk.
7.   Transformator
Yang dimaksud dengan Trafo atau Transformator adalah alat yang berbentuk gulunagan kawat yang fungsinya untuk memindahkan tenaga dari input ke output. Trafo yang dipakai dalam teknik elektronika berbeda dengan trafo yang digunakan untuk teknik listrik 

8.    Multitester
Multitester adalah alat ukur listrik yang dapat mengukur tahanan restitensi,  tegangan dan kuat arus. Multitester juga sering disebut AVO meter. Selain itu Multitester juga bisa digunakan untuk mengetahui keadaan sebuah komponen apakah telah rusak atau tidak, mengetahui sambungan putus atau tidak. 

9.    Osiloskop 
Adalah alat ukur yang dapat memberikan gambar bentuk gelombang yang terdapat pada bagian yang kita ukur. Seperti mengukur tegangan beserta mengetahui bentuk dan rupa tegangan itu sendiri. Sebagai contoh misalnya pada pengukuran tegangan arus searah, pada layar osiloskop akan terlihat bentuk tegangan yang berbentuk garis lurus dan rata.




B. SUMBER TEGANGAN  DC MURNI

1.   ACCU / Baterai Basah
Adalah : sebuah alat yang digunakan pada kendaran bermotor yang fungsinya untuk menggerakan system kelistrikan sperti lampu sepeda motor, mobil, dan untuk menghidupkan mesin kendaraan bermotor.

   

2.   DIAC  : merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki dua terminal (elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya" yang memiliki tiga terminal, TRIAC.


3.   Light Emmiting Dioda  :  atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju.Gejala ini termasuk bentuk elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang dipakai, dan bisa juga dekat ultraviolet, tampak, atau inframerah.


4.   Dioda Zener : Sebuah dioda biasanya dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), dioda ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis dioda yang dipakai.    
5.     SCR 
    singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR sering disebutTherystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.


6.    Kumparan magnetic
Adalah sebuah alat yang pokok digunakan pada pada dynamo penggerak atau alat pensuplai energi listrik pada kendaraan sepeda motor

Pengertian Konversi Energi



Pengantar
    a. Energi
       Energi merupakan sesuatu pengertian yang tidak mudah didefinisikan dengan singkat dan tepat. Energi yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan adanya. Energi atau yang sering disebut tenaga, adalah suatu pengertian yang sering sekali digunakan orang. Kita sering mendengar istilah krisis energi yang bermakna untuk menunjukkan krisis bahan bakar (terutama minyak). Bahan bakar adalah sesuatu yang menyimpan energi, jika dibakar akan diperoleh energi panas yang berguna untuk alat pemanas atau untuk menggerakkan mesin. Energi dalam kehidupan sehari-hari arti gerak, misal seorang anak banyak bergerak dan berlari-lari dikatakan penuh dengan energi. Energi juga dihubungkan dengan kerja. Seseorang yang mampu bekerja keras dikatakan mempunyai energi atau tenaga besar. Jadi boleh dikatakan energi adalah sesuatu kekuatan yang dapat menghasilkan gerak, tenaga, dan kerja.

b. Konversi Energi
    Energi dalam pengetahuan teknologi dan fisika dapat diartikan sebagai kemampuan melakukan kerja. Energi di dalam alam adalah suatu besaran yang kekal (hukum termodinamika pertama). Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dikonversikan/berubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain, misalnya pada kompor di dapur, energi yang tersimpan dalam minyak tanah diubah menjadi api. Selanjutnya jika api digunakan untuk memanaskan air dalam panci, energi berubah bentuk lagi menjadi gerak molekul-molekul air. Perubahan bentuk energi ini disebut konversi. Sedangkan perpindahan energi disebabkan adanya perbedaan temperatur yang disebut kalor. Energi juga dapat dipindahkan dari suatu sistem ke sistem yang lain melalui gaya yang mengakibatkan pergeseran posisi benda. Transfer energi ini adalah kemampuan suatu sistem untuk menghasilkan suatu kerja yang pengaruh/berguna bagi kebutuhan manusia secara positif. Jadi energi adalah suatu kuantitas yang kekal, dapat berubah bentuk, dan dapat pindah dari satu sistem ke sistem yang lain, akan tetapi jumlah keseluruhannya adalah tetap.

c. Sistem Konversi Energi dalam Suatu Sistem
   Energi dalam suatu sistem tertentu dapat dirubah menjadi usaha, artinya kalau energi itu dimasukkan ke dalam sistem dan dapat mengembang untuk menghasilkan usaha. Sebagai contoh sistem konversi energi, apabila bahan bakar bensin (premium) yang dimasukkan ke dalam silinder mesin konversi energi jenis motor pembakaran dalam, misalnya sepeda motor. Energi (C8H18/iso-oktan atau nilai kalor) yang tersimpan sebagai ikatan atom dalam molekul bensin/premium dilepas pada waktu terjadi pembakaran dalam silinder, hasil pembakaran ini ditransfer menjadi energi panas/kalor. Energi
panas yang dihasilkan ini akan mendorong torak/piston yang ada dalam silinder, akibatnya torak/piston akan bergerak. Bergeraknya torak/piston terjadi transformasi energi, yaitu dari energi panas menjadi energi kinetik. Selanjutnya energi kinetik ditransfer menjadi energi mekanik yang menghasilkan usaha (kerja). Kerja yang merupakan hasil kemampuan dari sistem yang berguna bagi kepentingan manusia, yaitu dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang jauh jaraknya.

2. Macam-macam Energi
a. Energi Mekanik
    Energi yang tersimpan dalam energi kinetik atau energi potensial dan dapat ditransisi atau transfer untuk menghasilkan usaha/kerja.
b. Energi Listrik
    Energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron dan bentuk transisi atau transfernya adalah aliran elektron melalui konduktor jenis tertentu. Energi listrik dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatis dan merupakan energi yang berkaitan dengan medan listrik akibat terakumulasinya muatan elektron pada pelat-pelat kapasitor. Energi medan listrik ekivalen dengan energi medan elektromagnetis yang sama dengan energi yang berkaitan dengan medan magnet yang timbul akibat aliran elektron melalui kumparan induksi.
c. Energi Kimia
   Energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron di mana dua atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam kJ, BTU, atau kkal. Bila dalam reaksi kimia energinya terserap maka disebut dengan reaksi endotermis. Sumber energi bahan bakar yang sangat penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang pada umumnya disebut reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran melibatkan oksidasi dari bahan bakar fosil.
d. Energi Nuklir
   Energi nuklir adalah energi dalam bentuk energi tersimpan yang dapat dilepas akibat interaksi partikel dengan atau di dalam inti atom. Energi ini dilepas sebagai hasil usaha partikel-partikel untuk memperoleh kondisi yang lebih stabil. Satuan yang digunakan adalah juta-an elektron reaksi. Reaksi nuklir dapat terjadi pada peluluhan radioaktif, fisi, dan fusi.
e. Energi Termal (Panas)
    Merupakan bentuk energi dasar di mana dalam kata lain adalah semua energi yang dapat dikonversikan secara penuh menjadi energi panas. Sebaliknya, pengonversian dari energi termal ke energi lain dibatasi oleh hukum Thermodinamika II. Bentuk energi transisi dan energi termal
adalah energi panas (kalor), dapat pula dalam bentuk energi tersimpan sebagai kalor laten atau kalor sensibel yang berupa entalpi.

3. Sumber-Sumber Energi
a. Pendahuluan
   Sumber energi merupakan tempat muncul atau timbulnya energi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia dipermukaan bumi. Sumber energi dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Berasal dari bumi (terresterial),
2. Berasal dari luar bumi (extra terresterial),
3. Berdasarkan sifatnya.

    Sumber energi dari bumi dapat dikategorikan jenis renewable atau non-depleted dan non-renewable atau depleted energy. Sumber energi yang renewable atau dapat didaur ulang, misalnya kayu, biomassa, biogas. Sumber energi dari luar bumi bersifat tidak habis atau non-depleted energy resource, misalnya energi surya dan energi sinar kosmis. Sedangkan energi yang sifatnya tidak bisa diperbaharui atau dapat habis (non-renewable atau depleted energy) adalah minyak bumi (mineral), baru bara, dan gas alam.


b. Sumber-sumber Energi yang Dapat Habis (Non-Renewable/Depleted Energy Resources)
    Sumber-sumber energi yang dapat habis dan langka daur ulang yang berasal dari bumi (terresterial) adalah sumber-sumber energi konvesional yang pada umumnya merupakan energi tambang atau energi fosil yang berasal dari perut bumi, seperti minyak bumi, gas, batu bara, dan energi nuklir.

1) Sumber energi fosil
    Energi fosil tersimpan dalam bentuk bahan bakar minyak, batu bara, dan gas. Bahan bakar ini berasal dari fosil-fosil yang telah terbenam dalam perut bumi miliyaran tahun yang silam, ada yang mengatakan minyak dan gas berasal dari fosil-fosil binatang laut dan binatang darat, sedangkan batu bara dari fosil-fosil kayu-kayu. Bahan bakar fosil ini diperoleh dengan jalan menambang dari dalam perut bumi, minyak dan gas melalui pengeboran, sedangkan batu bara diperoleh melalui pengalian permukaan atau dalam tanah.
Bahan bakar minyak diperkirakan akan habis pada akhir abad ke XXI. Gas alam diprediksi oleh para ahli akan habis kurang lebih 100 tahun lagi, sedangkan cadangan batu bara akan habis lebih kurang 200 sampai 300 tahun yang akan datang. Ketiga jenis bahan bakar fosil tersebut dikategorikan sebagai energi yang kurang akrab lingkungan karena kadar polusinya cukup tinggi. Kadar CO2 semakin meningkat akhir-akhir ini, menyebabkan suhu udara menjadi meningkat, mengakibatkan sebagian es di kutub mencair dan tinggi permukaan laut terus meningkat yang lambat laun akan mengakibatkan banjir besar di kota-kota yang berada di tepi pantai di seluruh dunia.

2) Sumber energi nuklir
Sumber energi ini merupakan sumber energi hasil tambang lainnya yang termasuk jenis logam non-ferro. Energi nuklir dapat dibudidayakan melalui proses fisi dan fusi. Energi nuklir walaupun bersih, tetapi mengandung resiko bahaya radiasi yang dapat mematikan sehingga pengelolaannya harus ekstra hati-hati dan juga memelukan modal yang besar untuk investasi awal.
b. Sumber-sumber Energi yang Dapat Didaur Ulang (Renewable/Non-Depleted Energy Resources)
Di sini ada dua jenis energi, yaitu energi yang dapat didaur ulang (renewable energy) dan energi yang tidak habis sepanjang masa (non-depleted energy). Energi yang dapat didaur ulang berasal dari bumi, antara lain biomassa, biogas, kayu bakar, dll. Energi tidak habis sepanjang masa dari bumi (terreterial), panas bumi, air laut, dan angin, sedangkan dari luar bumi, adalah energi matahari/surya.

1) Biomassa
    Biomassa adalah proses daur ulang melalui fotosintesis di mana energi surya memegang peranan. Daun menyerap energi surya untuk proses pertumbuhannya dan mengeluarkan gas CO2. Energi surya yang diserap tumbuh-tumbuhan diproses menjadi energi kimia sebagai energi dalam bentuk
tersimpan.Tumbuh-tumbuhan tersebut akan mengeluarkan energi tersimpan-nya pada proses pengeringan maupun saat dibakar langsung. Dapat pula melalui proses untuk menghasilkan bahan bakar yang cukup potensial, seperti etanol, metana, atau gas lainnya, dan bahan bakar dalam bentuk cair (minyak nabati). Nilai kalor/bakar dari tumbuh-tumbuhan kering dapat mencapai 4800 kkal/kg. Beberapa proses konversi dari biomassa menjadi bahan bakar, adalah melalui:
1. Proses Pirolisa
2. Proses Hidrogasifikasi
3. Proses Hidrogenisasi
4. Proses Distalasi Distrutif
5. Proses Hidrolisa Asam

Bahan bakar hasil dari proses biomassa, dikenal dengan istilah bahan bakar alternatif. Contoh bahan bakar alternatif ini, adalah:
a) Buah Bitanggul yang bernama latin Umpilum, sebagai salah satu bahan baku membuat energi alternatif. Biji buah bitanggul bisa menghasilkan biodiesel. Mulanya biji buah Bitanggul dijemur seharian hingga kering. Setelah itu dibungkus dengan kertas saring. Setelah didiamkan dalam sejam, lalu dimasukkan ke dalam tabung. Setelah itu, biji buah bitanggul yang telah dibungkus dalam kertas diberi cairan Petrolium eter. Air yang menetes dari kertas saring tersebut sudah menjadi biodiesel. Air yang berwarna merah tersebut, lalu diuapkan agar berubah menjadi warna kuning bening agar terlihat seperti solar. "Lima buah Bitanggul dapat menjadi 25 mililiter solar dalam waktu dua jam,"
b) Buah jarak merupakan tanaman yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini digunakan sebagai bahan bakar pesawat Jepang saat menjajah Indonesia pada 1942 sampai 1945. Hampir semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Kandungan minyak jarak mempunyai rendemen minyak (trigliserida) dalam inti biji sekitar 55 persen atau 33 persen dari berat total biji.
c) Jagung menjadi alternatif yang penting sebagai bahan baku pembuatan ethanol (bahan pencampur BBM). Karenanya, kebutuhan terhadap komoditas ini pada masa mendatang diperkirakan mengalami peningkatan yang signifikan.Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: Persiapan Bahan baku, Fermentasi, dan Pemurnian.

2) Gas bio (Biogas)
    Gas Bio (Biogas), adalah sumber energi yang bersih dan murah. Diproduksi dari kotoran hewan dan sampah busuk melalui proses anaerobik melalui kegiatan mikrobial aorganisme. Gas yang diperoleh mengandung 70 persen gas metan. Suatu sistem gas bio terdiri dari:
1. Tanki pencampur
2. Pencerna (digester)
3. Tanki penyimpan gas
4. Pembakar gas
5. Kotoran hewan/sampah busuk sebagai bahan baku
Adapun proses terjadinya (diproduksinya) gas bio tersebut, adalah sebagai berikut: Kotoran hewan (lembu)/sampah busuk dicampur dengan air, dimasukkan ke dalam tanki pencampur, diaduk sampai rata sehingga membentuk lumpur kotoran yang biasa disebut dengan slurry yang kemudian dimasukkan ke dalam digester untuk menghasilkan gas bio. Gas yang terbentuk dikumpulkan dan disimpan dalam tanki penyimpan gas. Suatu estimasi kasar memberikan gambaran bahwa kebutuhan masak-memasak dengan gas bio untuk konsumsi 30 orang, memerlukan 30 m³ gas per hari dengan kebutuhan kotoran binatang ternak seberat 200 kg yang dapat dihasilkan oleh lebih kurang 40 ekor lembu.

3) Air
    Air adalah sumber energi yang dapat didaur ulang yang dapat dibedakan menurut tenaga air (hydropower). Suatu energi air penggerak turbin bergantung kepada energi potensial air pada suatu ketinggian tertentu. Energi potensial air dikonversikan menjadi energi mekanis melalui sebuah turbin yang kemudian dikonversikan kembali ke dalam bentuk energi listrik melalui sebuah generator listrik. Daya keluaran dari pusat listrik tenaga air bergantung dari aliran massa air yang mengalir dan ketinggi jatuhnya air. Indonesia memiliki potensi tenaga air yang cukup besar. Penggunaan potensi tenaga air skala kecil dan menengah mulai dikembangkan dan digalakkan akhir-akhir ini untuk menghasilkan pusat tenaga mini dan mikrohidro di daerah-daerah yang potensi sumber energi airnya tidak terlampau besar. Sumber energi air dapat digolongkan sebagai bagian dari sumber energi surya. Hal ini mengingat keberadaan air berasal dari proses penguapan air laut melalui radiasi sinar matahari. Hasilnya berakumulasi menjadi gumpalan awan tebal yang mengandung uap air untuk kemudian berubah menjadi air hujan. Air hujan ditampung dalam bendungan-bendungan sebagai sumber energi air yang berpotensial tinggi.

4) Energi gelombang laut
    Merupakan sumber energi yang berasal dari gelombang laut yang dikonversikan melalui sistem mekanisme torak yang bekerja maju mundur mengikuti irama gerak gelombang laut. Beberapa sistem energi gelombang laut sedang dikembangkan dan akan menjadi alternatif untuk menghasilkan energi listrik.
5) Energi pasang surut
    Sumber energi yang diperoleh dari adanya perbedaan air laut pada saat pasang dan surut. Di dunia ini terdapat daerah-daerah yang mempunyai perbedaan pasang-surut yang cukup signifikan, yaitu lebih dari 10 meter. Selisih ketinggian tersebut cukup potensial untuk menggerakkan turbin air berskala besar dengan ketinggian jatuh yang rendah, tetapi dapat menghasilkan tenaga listrik dengan daya besar sampai ratusan megawatt.
6) Energi gradien suhu
    Sumber energi yang berasal dari perbedaan suhu air laut di permukaan dan pada ke dalaman laut tertentu. Perbedaan suhu ini dimanfaatkan untuk menghasilkan sistem konversi energi. Gradien suhu air laut yang dikenal dengan istilah OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion). Teknik energi gradien suhu memanfaatkan suhu permukaan air laut yang diperoleh dari panas akibat pancaran matahari, jadi boleh dikatakan bahwa energi gradien suhu sebagai bagian dari energi surya.
7) Energi angin
    Merupakan sumber energi yang didapat dari perbedaan tekanan di permukaan bumi sehingga terjadi aliran udara (angin). Perbedaan itu disebabkan adanya radiasi matahari yang memanaskan permukaan bumi, akibatnya terjadi perbedaan temperatur dan rapat massa udara yang berdampak pada perbedaan tekanan udara. Aliran udara (angin) tersebut dapat dipercepat dengan adanya perputaran bumi pada porosnya dengan kecepatan putaran konstan.

8) Energi panas bumi
    Merupakan energi terresterial yang berlimpah adanya dan dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik – tenaga panas bumi. Secara alami temperatur bumi meningkat 30°C pada kedalaman setiap kilometer kecuali yang dekat dengan gunung berapi yang aktif, di mana aliran magma yang panas dapat muncul ke permukaan bumi dengan panas yang mencapai 250°C. Temperatur panas bumi pada kedalaman 25 km dari permukaan bumi dapat mencapai 750°C. Secara ekonomis kedalaman yang ideal untuk eksploitasi sumber panas bumi adalah kurang dari 10 km dengan temperatur kerja 150° - 300°C. Energi panas bumi yang berada lebih kurang 10 km dari permukaan bumi berdasarkan estimasi mampu memberi sistem energi panas dengan kapasitas produksi 200 MW selama 10.000 tahun. Energi panas bumi di daerah Kamojang Jawa Barat berkapasitas 150 MW.

9) Energi surya
    Merupakan sumber energi yang berlimpah ruah, bersih, bebas polusi, dan tidak akan habis sepanjang masa. Energi surya adalah energi di luar bumi (extra terresterial energy) yang dapat dimanfaatkan melalui konversi langsung, seperti pada fotovoltaik dan secara tidak langsung melalui pusat listrik tenaga surya.

4. Mesin Konversi Energi
Mesin konversi energi adalah mesin-mesin yang dapat mentranfer suatu energi ke dalam bentuk energi lain. Mesin konversi energi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Mesin Konversi Energi Konvensional
2. Mesin Konversi Energi Non-konvensional

1. Mesin Konversi Energi Konvensional
   Mesin konversi energi konvensional umumnya menggunakan sumber energi konvensional yang tidak terbarui, kecuali untuk turbin hidropower. Mesin konversi energi konvensional dapat diklasifikasi menjadi motor pembakaran, mesin-mesin fluida, dan mesin pendingin.


2. Mesin Konversi Energi Non-konvensional
   Mesin-mesin yang memanfaatkan sumber energi Terrestrial dan Extra Terrterial yang berasal dari alam. Ada beberapa jenis Mesin konversi energi non-konvensional; sistem pembangkit tenaga panas bumi, sistem pembangkit energi surya, pesawat pengkonversi tenaga angin (wind power), pesawat pengkonversi energi termal samudra (OTEC), pesawat pengkonversi energi pasang-surut, sistem pembangkit energi gelombang laut, pembangkit uap energi nuklir, dan pesawat magneto hydro dynamics (MHD)

Teknik Pembentukan Stretch Forming


Proses stretch forming yang prinsip kerjanya seperti terlihat pada gambar dibawah, dikembangkan oleh pabrik-pabrik pesawat terbang agar dapat membuat komponen dari lembaran logam ( sheet metal ) terutama yang berukuran relative besar dengan proses pembentukan yang ekonomis walaupun dalam jumlah yang relatip kecil. Lembaran logam di jepit oleh rahang penjepit (grippen jaw) dua atau lebih lalu diregangkan(stretching). Kemudian blok pembentuk (forming block) didorongkan pada lembaran logam yang telah teregang tersebut sehingga lembaran logam ‘membungkus’ blok (tool) pembentuk tersebut. Berbagai kombinasi dari peregangan (stretching), pembungkusan (wrapping) serta gerakan forming block dan atau penjepit ( grippen jaw ) digunakan tergantung bentuk part yang akan dibuat.



Gambar: Skema gerakan dan langkah-langkah yang terjadi pada stretch forming.
Dengan pengaturan stretching yang benar maka semua atau hampir semua tegangan tekan yang selalu menyertai proses bending atau forming dapat dihilangkan. Sebagai akibatnya efek spring back sangat kecil dan produk berbentuk sangat mirip dengan bentuk forming block-nya. Karena praktis beban yang bekerja pada forming block adalah beban kompresi, maka forming block tersebut terbuat dari material baja karbon.


Peralatan pembentukan dengan stretch forming pada dasarnya terdiri atas cakram pengendali hidraulik ( biasanya vertical ) yang menggerakkan penumbuk atau blok penumbuk dan 2 buah penjepit untuk mencengkram ujung lembaran. Pada pembentukan stretch forming tidak ada cetakan negative ( female ) yang digunakan. Pencengkeram dapat digerakkan sedemikian hingga gaya-gaya tarik selalu segaris dengan pinggiran lembaran yang tidak ditumpu, atau lembaran tetap, sehingga diperlukan jari-jari yang besar, untuk mencegah terjadinya sobekan pada lembaran yang dijepit. Dalam menggunakan mesin pembentuk bahan logam mula-mula dilengkungkan atau ditaruh pada blok pembentuk dengan tegangan tarik yang relative kecil, kemudian dijepit dan beban tarik ditingkatkan dan terjadi deformasi plastic hingga diperoleh bentuk akhir. Perbedaan dengan pembentukan selubung adalah pada kelambatan proses penebukan yang mula-mula dicengkeram, kemudian masih dalam keadaan lurus dibebani hingga batas elastic sebelum selubungkan mengelilingi blok pembentuk.

Gambar: Mesin stretch forming


1. Gesekan dan Pelumasan


Pertimbangan yang penting dalam proses pembentukan adalah gesekan yang timbul antara benda kerja dengan perkakas pembentuk (missal dies). Kadang-kadang lebih dari 50% energi pembentukan dipakai untuk mengatasi gesekan tersebut. Aspek kualitas produk seperti surface finish dan ketelitian dimensi berkaitan langsung dengan gesekan. Perubahan pelumasan dapat merubah modulus aliran logam selama proses pembentukan dengan demikian juga mengubah sifat-sifat produk akhir. Tingkat produksi, perancangan perkakas (tooling), keausan perkakas. Serta optimisasi proses semuanya tergantung pada seberapa jauh kita mampu untuk menentukan dan mengendalikan gesekan. Pada hampir semua proses, usaha diarahkan untuk mengurangi pengaruh gesekan, sementra itu ada proses yang hanya dapat bekerja kalau ada gesekan yang mencukupi yaitu rolling misalnya. Pada semua kasus, efek gesekan susah untuk diukur, lebih jauh lagi karena gesekan tergantung pada banyak variabel seperti luas permukaan kontak, kecepatan dan temperatur sehingga efek gesekan sangat sulit untuk dibuat skalanya. Perlu kiranya diketahui bahwa gesekan pada proses pengerjaan logam cukup berbeda dengan gesekan yang dijumpai pada hampir semua peralatan mekanik. Kondisi gesekan pada roda gigi, bantalan-bantalan luncur serta komponen-komponen lain yang mirip dengan hal tersebut, pada umumnya melibatkan :


• Dua permukaan dengan material dan kekuatan yang hampir sama.
• Bebab elastic sehingga tidak ada permukaan yang mengalami deformasi plastic.
• Adanya siklus wear-in sehingga akhirnya diperoleh pasangan permukaan yang kompatibel.
• Biasanya berlangsung pada temperatur rendah.


Sebaiknya pada proses pembentukan logam kondisi gesekan melibatkan perkakas yang keras dan susah terdeformasi yang berinteraksi dengan material benda kerja yang relatip lunak pada kondisi tegangan yang cukup untuk menimbulkan deformasi plastis. Interaksi antara benda kerja dengan perkakas hanya berlangsung dengan sekali jalan (single pass), disamping itu benda kerja pada umumnya bersuhu relatip tinggi.

Gambar: Diatas memperlihatkan perubahan tahanan gesek sebagai fungsi dari tekanan.
kontak untuk tekanan kontak kecil gesekan berbanding lurus dengan tekanan kontak normal terhadap interface. Konstanta kesebandingan ( dilambangkan dengan ) dikenal sebagai koefisien gesek. Pada tekanan kontak yang tinggi gesekan menjadi tidak tergantung pada tekanan kontak lagi akan tetapi lebih tergantung pada kekuatan material yang lebih rendah.


Pemahaman akan hal-hal tersebut diatas dapat diperoleh dari teori gesekan modern yang mempunyai anggapan dasar “permukaan rata itu sesungguhnya tidak rata” tetapi mempunyai satu tingkat kekerasan tertentu.


Apabila dua permukaan yang tidak beraturan berinteraksi maka akan timbul kontak guna menahan beban yang diterimanya. Pada beban yang kecil, hanya perlu tiga buah titik kontak yang diperlukan untuk mendukung bidang kontak. Begitu beban dinaikan luas permukaan kontak bertambah. Pada awalnya pertambahan luas permukaan kontak adalah linear. Pada saat beban yang cukup tinggi semua bagian permukaan telah saling kontak sehingga penambahan beban selanjutnya tidak akan menambah luas permukaan kontak.


Jika permukaan yang berinteraksi tersebut diberikan gerakan sliding maka akan timbul gesekan yang dapat dirasakan sebagai suatu hambatan yang menghalangi gerakan tersebut.


Ditinjau dari mekanika, hambatan tersebut dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu: 


• Gaya yang diperlukan untuk menggerakan puncak material yang lebih keras terhadap material yang lebih lunak.
• Gaya yang diperlukan untuk melepaskan perlekatan ( weldment ).
Karena sobekan umumnya terjadi pada material yang lebih lunak maka kedua komponen gaya tersebut besarnya sebanding dengan kekuatan material yang lebih lunak dan luas permukaan kontak.
Pelumasan merupakan hal yang penting dalam proses pembentukan. Pelumas dipilih guna-guna mengurangi gesekan dan menekan keausan perkakas. Pertimbangan lain pada pemilihan pelumas pada proses pembentukan logam adalah:
• Seberapa jauh kemampuan pelumas untuk berlaku sebagai penghalang termal yang menjaga panas benda kerja dan menjaga benda kerja tetap mempunyai jarak dengan perkakas ( die ).
• Kemampuannya berlaku sebagai pendingin dan membuang panas dari perkakas.
• Kemampuannya melindungi produk terhadap korosi apabila pelumas menempel pada benda kerja.
• Mudah penerapan maupun menghilangkannya.
• Kereaktifannya dengan permukaan material.
• Mampu bekerja pada berbagai kondisi tekanan,temperature dan kecepatan pembentukan.
• Kemampuannya untuk membasahi permukaan ( baik permukaan benda kerja maupun perkakas ).
• Harganya.
• Ketersediaannya.
• Kemampuannya untuk mengalir.

Adi Kurniadi. Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes