Selamat Datang di P.O.'s Blog - Teknik Pemesinan dan Otomotif 03/17/12 ~ P.O.'s Blog
iloveindonesia

Sabtu, 17 Maret 2012

Tips Mengecek Kerusakan Flasher Rating


Flasher adalah komponen yang membuat reting/lampu tanda belok berkedip secara otomatis.Biasanya kalau dicek bola lampu dan kabel poenghubungnya dalam keadaan baik, maka penyebab matinya reting/lampu tanda belok adalah kerusakan pada flasher. Tinggal cek aja.Caranya :1. Lepaskan flasher dari cop kabel.2. Kemudian cop kabel tadi dihubungkan langsung dengan seutas kabel. Setelah itu baru dicoba hidupkan reting secara bergantian.3. Jika lampu reting menyala meskipun tidak berkedip, berarti ada kerusakan pada flasher.4. Tapi jika lampu reting mati, maka kerusakan bukan hanya pada flasher tapi juga pada kabel-kabel penghubungnya yang harus dibetulkan.Semoga tulisan ini berguna.


Sumber: http://teknikpraktis-teknik.blogspot.com/2009/05/cara-ngecek-kerusakan-flasher-reting.html

Tips Memilih Accumulator


Jangan Sampai Salah Pilih
Selama konsumen tahu konsekuensinya, gonta-ganti spesifikasi aki memang nggak ada yang larang. Dalam artian, apakah aki pengganti mampu menyuplai setrum ke semua komponen listrik. Atau malah bikin kerja peranti pendukung pengisian makin berat akibat kapasitas aki tambah besar.Ulasan di atas merupakan syarat dasar buat konsumen yang ingin beli aki baru di luar spesifikasi. “Tujuannya supaya komsumen tidak salah pilih dan terhindar dari masalah kelistrikan di kemudian hari,” jelas Ady Adrianto alias Ajo mekanik CAJ Motor.Sebagai gambaran, kenapa ukuran aki standar di motor bebek dengan sport beda? Kalau di bebek, spesifikasi aki rata-rata 12V/3,5~5Ah, sedang di motor sport atau motor laki alias bantangan antara 12V/7~10Ah.Ukuran ampere aki di setiap motor dipengaruhi jumlah arus yang dibutuhan. Ambil cotoh motor bebek spesifikasi aki 12V/5Ah. Dengan ukuran 5Ah, maka aki cuma mampu mensuplai arus setrum ke komponen listrik di motor nggak boleh lebih dari 60 watt. Angka itu hasil dari perkalian 12V x 5Ah = 60 watt. Jika penggunaan lebih besar, biasanya setrum aki cepat tekor. “Kalau di motor pengapian AC, mungkin ada lampu redup saat difungsikan. Tapi buat pengapian DC, biasanya mesin sering mbrebet tanda kurang setrum,” lanjut pria yang buka bengkel di Jl. Raya Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.Penyebab aki tekor sendiri umumnya ulah regulator rusak atau ada penambahan komponen kelistrikan di motor. Sehingga kalau spek aki ikut diturunkan, arus listrik yang dialirkan semakin besar hingga tidak sebanding dengan kapasitas aki.Sebaliknya jika spek aki diperbesar dari aslinya. Meski kemampuan aki menyuplai arus lebih baik, namun tetap ada konsekuensinya. Pertama, kinerja sepul dan kiprok pasti tambah berat lantaran harus terus mengisi setrum ke aki yang berukuran lebih besar. Wajar kalau usia pakainya jauh lebih singkat.“Yang lebih penting, spek aki besar harus didukung wiring yang bagus juga. Maksudnya, kualitas kabel harus diperbaiki agar tidak mudah terbakar. Juga nggak tahan panas akibat setrum yang besar pula,” wantinya.Terakhir, lihat dimensi aki bila ingin ganti ukuran. Sebab, rata-rata aki spek tinggi bisa mempengaruhi ukuran. Makanya ganti aki bukan tidak boleh. Namun saran Ajo, pastikan apakah kepala aki dimensi besar tidak mentok ke rangka saat kena guncangan hingga sebabkan korslet.Ingat itu!
CEK REGULATOR.
Sebelum ganti aki baru, sebaiknya cek dulu regulator atau kiprok. Jika peranti yang berfungsi untuk mengisi setrum aki ini rusak, biasanya setrum aki nggak mau penuh. Atau lebih repot lagi jika kiprok tidak bisa membendung setrum gede dari sepul menuju aki. Yang jebol aki.Kejadian aki overcharge akibat kiprok jebol banyak dialami konsumen yang ganti accu baru. “Biasanya mereka marah dan menyalahkan produsen aki. Setelah diganti aki baru pun, dipastikan akan jebol juga. Akhirnya makan korban dua aki,” jelas Bunyamin produsen aki Maxima dan Indobatery.Untuk itu Bunyamin kasih panduan. Cek dulu kiprok. Juga kenali jika air aki kerap abis. Harus waspada, karena bisa jadi kiprok jebol dan terlalu banyak menyuplai setrum. Akhirnya panas dan air aki cepat abis dan jebol.

Relay untuk Klakson atau Lampu Tambahan (Revised)


Banyak diantara kita yang kurang puas dengan suara klakson bawaan motor/mobil yang kurang keras/lantang, atau juga lampu standar yang kurang terang atau berdaya kecil.Di toko partshop atau asesoris otomotif, banyak dijual klakson aftermarket yang suaranya bagus seperti Fiam, Hella, bosch, PIAA, Wolo, Hadley, fer, dsb.Klakson tersebut membutuhkan daya yang cukup besar, sayangnya kabel yang terpasang pada klakson standar bawaan motor/mobil tidak dapat mengakomodasi kebutuhan daya tersebut.Malah bisa jadi saklar klakson tersebut akan cepat rusak karena setiap kali ditekan, akan mengeluarkan percik api pada metal contact didalamnya yang lama kelamaan akan aus, bahkan plastik case nya akan meleleh.Begitu juga dengan pemasangan lampu yang berdaya lebih besar, akan berkasus sama dengan kasus di atas.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita membutuhkan bantuan komponen tambahan yaitu relay।Relay adalah suatu komponen yang digunakan sebagai saklar penghubung/pemutus untuk arus beban yang cukup besar, dikontrol oleh sinyal listrik dengan arus yang kecil.Dengan menggunakan relay, kabel yang menuju saklar tidak perlu kabel yang tebal, sebab arus yang terhubung ke saklar sangatlah kecil.
Banyak relay yang beredar di partshop, ada berbagai merek seperti Hella, Bosch, Omron, dsb, … dan banyak pula yang dipalsu.Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan relay bermerek BOSCH yang asli, begitu juga dengan socket relaynya.
Berikut komponen yang diperlukan untuk project ini॥- Socket Relay merek Bosch + terminal konektornya- Relay Bosch 4 kaki tipe “0 332 019 453”- Fuse Box (kotak sikring) + terminal konektornya- Fuse / Sikring yang disesuaikan dengan beban arusnya ॥ misalnya 10 Ampere।- Kabel tebal serabut diameter 5mm- Terminal Ring १०म्म
Cara Pasang..
Ada 2 macam sistem pelistrikan untuk Klakson atau Lampu, yaitu yang dikontrol oleh tegangan positif dan tegangan negatif.
Biasanya sistem yang dikontrol oleh tegangan Negatif menggunakan 2 kabel. Dimana satu kabel untuk ke positif dan satu lagi ke saklar pengontrol.
Sistem yang dikontrol oleh tegangan Positif, biasanya menggunakan 1 kabel saja dari saklar pengontrol। Kabel satunya lagi mengambil negatif dari ground atau body.
Gambar di atas memperlihatkan rangkaian klakson dengan sistem Negative.
Untuk pemasangannya lihat gambar di bawah:
Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 menuju salah satu Kabel klakson (B)
Pemasangan kabel dari kaki 85 dan 86 boleh terbolak balik polaritasnya.
Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!
——————————-
POSITIVE SYSTEM:
Gambar di bawah memperlihatkan kabel standar yang menuju klakson dipotong।Untuk bagian yang atas kita beri kode A, dan bagian yang menuju klakson kita beri kode B.

Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu).
Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang).
Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A)
Kaki Relay nomor 86 dihubungkan ke body mobil/motor (negatif/ground).
Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!
Nah.. semoga penjelasan di atas bisa mudah dimengerti, dan rekan-rekan bisa pasang sendiri klakson barunya.
Rangkaian di atas sama penerapannya untuk pemasangan lampu tambahan atau merubah lampu ke daya yang lebih besar.
Manfaat yang didapat dengan menggunakan rangkaian relay ini adalah:
- klakson akan bersuara lebih keras/lantang atau lampu akan menyala lebih terang.
- saklar klakson / lampu akan lebih awet.
Semoga membantu।
Catatan Revisi:Berhubung banyak yang mempermasalahkan penggunaan kaki relay no।30 & 87, maka diagram di bawah sudah di revisi, kaki no।30 ke accu, kaki 87 ke klakson/lampu. Thanks buat semua masukannya yang sangat membangun. Indahnya saling koreksi.Catatan Revisi:Berhubung banyak yang mempermasalahkan penggunaan kaki relay no.30 & 87, maka diagram di bawah sudah di revisi, kaki no.30 ke accu, kaki 87 ke klakson/lampu. Thanks buat semua masukannya yang sangat membangun. Indahnya saling koreksi.

Adi Kurniadi. Diberdayakan oleh Blogger.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes